Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang
lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan
agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini
adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi
tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi
seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi
profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan
pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu,
negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat
menghambat bertukar pikiran.
Perkembangan Teknologi Informasi memacu
suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan
berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan
ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan
sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan
awalan e
seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library,
e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya
lagi yang berbasis elektronika.
Sejarah singkat perkembangan teknologi di Indonesia:
1. televisi
2. radio
Di tahun 1986-1987-an awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia
3. telepon
4. pager
5. handphone
6. Bluetooth
7. Wi-fi
8. GPS
9. internet :
Ledakan Internet di Indonesia sendiri terjadi sekitar tahun 1994.
Sebelumnya Internet sudah masuk ke Indonesia melalui jaringan akademis
dan pusat riset, sehingga hanya golongan akademis dan peneliti yang
dapat memanfaatkannya. Itupun masih terbatas pada fasilitas e-mail saja.
Nicholas Negroponte sendiri mengakui, “…bahwa pertumbuhan host Internet
tercepat pada kwartal ketiga 1994 terjadi di Argentina, Iran, Peru,
Mesir, Filipina, Federasi Rusia, Slovenia dan Indonesia.” (Being
Digital, Mizan, 1998, hal. 184).
Di Indonesia, jumlah pengguna Internet menurut perkiraan sebesar 1
juta orang dari sekitar 200 juta penduduk Indonesia. Angka tersebut
sangatlah kecil dibandingkan dengan rasio pengguna di Amerika Serikat.
Berdasarkan data yang didapat dari APJII (Asosiasi Penyedia Jasa
Internet Indonesia) dari 11.000 Sekolah Menengah Umum (SMU) di
Indonesia, kurang dari 2% yang mempunyai sambungan ke Internet. Itu pun
terkonsentrasi di wilayah Jabotabek dan kota-kota besar di Pulau Jawa.
Kondisi ini sangat memprihatinkan dan menjadikan Indonesia tertinggal
jauh dibanding negara-negara lainnya yang telah terbiasa memanfaatkan
Internet untuk pendidikan di sekolah-sekolah. Di sisi lain, memasuki
abad ke-21 ini, diperkirakan kebutuhan tenaga ahli di bidang teknologi
informasi akan meledak dan berbagai urusan diperkirakan hampir semuanya
akan berbasiskan Internet.
Tekonologi Sekarang:
Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan
telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang
menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.
Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain
:
Bidang pendidikan(e-education).
Globalisasi telah memicu kecenderungan
pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang
konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M.,
1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible
Learning�?. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun
70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang
secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan.
Bishop G. (1989)
meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes
(flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang
memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman
pendidikan sebelumnya.
0 komentar :
Posting Komentar